Tivipedia

Mengenal Teknologi Layar LED yang Digunakan Televisi

Ditulis oleh Ganjar Maulana

Layar LED adalah adalah salah satu jenis layar yang paling banyak digunakan pada perangkat televisi saat ini. Layar LED sangat disukai oleh produsen televisi karena harganya yang terjangkau dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan layar LCD.

Layar LED sebenarnya masih menggunakan teknologi yang sama seperti layar LCD. Keduanya sama-sama menggunakan lapisan kristal cair (liquid crystal) untuk mengendalikan cahaya yang dihasilkan oleh lampu latar alias backlight.

Nah komponen backlight tersebut lah yang membedakan keduanya. Layar LED menggunakan lampu LED (Light Emitting Diode) sebagai backlight, sedangkan layar LCD menggunakan lampu CCFL (Cold Cathode Fluorescent Lamp).

Karena penggunaan lampu LED sebagai backlight itulah akhirnya layar ini disebut sebagai layar LED LCD. Namun untuk lebih mudah diingat, akhirnya banyak produsen televisi yang menyederhanakan penyebutannya menjadi layar LED atau TV LED saja.

Cara Kerja TV LED

Struktur-LCD
Struktur layar LCD dan LED

Layar LED pada televisi pada dasarnya memiliki komponen dan cara kerja yang sama seperti layar LCD. Layar LED memiliki komponen utama berupa backlight dari lampu LED, polarizer, kristal cair, dan filter warna.

Cahaya putih yang dihasilkan oleh komponen backlight akan disaring dan diproses sedemikian rupa oleh berbagai komponen yang ada di depannya hingga menghasilkan sebuah warna dan gambar pada layar televisi.

Lapisan kristal cair menjadi komponen paling penting karena bisa mengatur intensitas cahaya dan warna yang dihasilkan. Itulah sebabnya teknologi layar ini disebut sebagai Liquid Crystal Display karena kristal cair tersebut merupakan komponen utamanya.

Jika kamu ingin mengetahui lebih lengkap mengenai cara kerja dari layar LED dan LCD, silakan simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini:

Sejarah Penggunaan Layar LED

lampu led
Lampu LED sederhana

Pada awalnya, LED hanya digunakan pada perangkat elektronik sederhana seperti penanda waktu, papan skor, dan lampu indikator. Pada saat itu layar LED belum digunakan pada televisi karena keterbatasan teknologi, seperti kurangnya LED berwarna dan resolusi yang rendah.

Kemajuan teknologi LED dimulai pada tahun 1972, ketika M. George Craford mengembangkan LED hijau dan LED kuning. Namun, evolusi ini masih belum cukup untuk menciptakan layar LED full-color yang cocok untuk pertelevisian.

Hingga akhirnya pada awal tahun 1990-an, Shuji Nakamura berhasil mengembangkan LED biru yang memungkinkan dibuatnya layar LED full-color. Dari sinilah penggunaan layar LED dalam pertelevisian mulai bisa dikembangkan.

Sejak awal 2000-an, LED mulai digunakan dalam papan iklan dan layar besar di acara-acara olahraga, konser, atau acara lainnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kualitas gambar, kecerahan tinggi, dan ukuran yang lebih besar yang ditawarkan oleh layar LED.

Pada akhir 2000-an dan awal 2010-an, produsen televisi mulai memasukkan LED ke dalam layar televisi konsumen. Lampu LED difungsikan sebagai sumber pencahayaan untuk layar LCD, menggantikan lampu neon (CCFL) yang boros listrik dan kecerahannya kurang baik.

Karakteristik Layar LED

Saat layar LED muncul, kehadirannya langsung menggantikan layar LCD yang saat itu digunakan oleh mayoritas perangkat televisi. Hal tersebut tidak lepas dari berbagai fitur dan karakteristik dan dimilikinya. Nah berikut adalah beberapa karakteristik dari layar LED tersebut.

  • Konsumsi daya
LCD-LED
Perbedaan layar LCD dan LED

Layar LED diklaim lebih hemat energi dibandingkan dengan LCD yang menggunakan lampu neon (CCFL). Lampu LED mengkonsumsi lebih sedikit daya dan menghasilkan lebih sedikit panas, sehingga lebih ramah lingkungan dan hemat biaya operasional dalam jangka panjang.

Layar LED dengan teknologi local dimming menjadi yang paling hemat di antara jenis layar LED lainnya. Dengan teknologi local dimming, lampu LED akan dimatikan jika gambar yang ada di depannya berwarna hitam sehingga akan menghemat penggunaan daya listrik.

  • Kecerahan

Layar LED memiliki tingkat kecerahan yang cukup tinggi sehingga cocok untuk penggunaan di luar ruangan atau di dalam ruangan yang memiliki banyak cahaya. Layar LED juga masih jauh lebih cerah dibandingkan dengan layar OLED.

  • Desain

Televisi LED umumnya lebih tipis dan ringan daripada televisi LCD, yang membuatnya lebih mudah untuk dipasang di dinding atau ditempatkan di ruang yang sempit. Desain yang ramping dan ringan juga memberikan estetika yang lebih modern dan menarik.

  • Uniformitas pencahayaan
led tv bleeding
Blooming pada layar LED

Sama seperti layar LCD, layar LED juga sering mengalami masalah dengan uniformitas pencahayaan, terutama pada model yang menggunakan edge-lit backlight. Hal ini dapat menyebabkan beberapa area pada layar tampak lebih terang atau gelap daripada area lain.

Selain itu, cahaya dari zona yang terang juga dapat bocor ke zona gelap yang berdekatan jika tidak menggunakan teknologi local dimming yang mumpuni. Hal ini akan mengakibatkan efek blooming dan mengurangi kualitas kontras dalam adegan yang gelap.

  • Waktu respons

Meskipun waktu respons layar LED telah meningkat dibanding layar LCD, namun waktunya tersebut masih lebih lambat dibandingkan dengan teknologi layar lain seperti OLED. Hal tersebut dapat menyebabkan efek ghosting, di mana objek bergerak di layar meninggalkan jejak atau bayangan di belakangnya.

Masalah ini biasanya dapat teratasi jika kita membeli televisi LED yang memiliki refresh rate di atas 120 Hz. Namun televisi tersebut biasanya dijual dengan harga yang cukup mahal sehingga belum bisa dijangkau oleh banyak orang.

Alternatifnya, saat ini sudah banyak televisi yang menggunakan bantuan software untuk mengatasi masalah tersebut seperti MEMC, Motion Clarity, Smooth Motion, dan lainnya.

  • Sudut pandang
viewing angle
Perbedaan sudut pandang panel IPS dan VA

Sudut pandang dari layar LED juga seringkali dikeluhkan karena memiliki sudut pandang yang terbatas. Hal ini akan mengakibatkan warna dan kontras pada layar menjadi terdistorsi saat dilihat dari sudut yang tidak optimal seperti dari samping televisi.

Namun masalah sudut pandang ini akan teratasi jika kita menggunakan layar LED berjenis IPS (In-Plane Switching). Layar ini banyak digunakan oleh televisi buatan LG dan seringkali disebut juga sebagai hard panel untuk istilah marketingnya.

Backlight dan Local Dimming

local dimming type
Macam-macam backlight dan local dimming

Salah satu cara yang dilakukan oleh produsen TV untuk meningkatkan kualitas gambar yang dihasilkan oleh TV LED adalah dengan mengatur posisi backlight-nya. Pada awalnya, lampu LED yang menjadi backlight ditempatkan di tepian layar. Penempatan ini populer dengan sebutan edge-lit backlight.

Untuk meningkatkan kecerahan dan kualitas gambar, produsen TV kemudian memindahkan lampu LED tersebut ke bagian belakang layar. Posisi ini disebut sebagai direct-lit backlight yang kemudian berkembang menjadi full array with local dimming (FALD) dan Mini LED.

Selain mengatur penempatan backlight, cara lainnya untuk meningkatkan kualitas gambar dan kontras di layar LED adalah dengan mengimplementasikan local dimming.

Teknologi ini memungkinkan TV untuk mengendalikan lampu LED dalam zona yang berbeda secara independen, sehingga dapat menyesuaikan tingkat kecerahan di berbagai bagian layar sesuai dengan konten yang ditampilkan.

local dimming
Local dimming pada TV LED

Jadi, saat TV menampilkan gambar yang gelap, lampu LED yang ada di belakangnya akan mematikan atau mengurangi tingkat pencahayaannya, sementara zona dengan gambar yang terang akan tetap menyala.

Hal ini akan menghasilkan kontras yang lebih tinggi, hitam yang lebih dalam, dan detail yang lebih baik pada gambar yang ditampilkan. Sayangnya, tidak semua TV LED memiliki fitur ini karena masalah harga. Semakin bagus local dimming-nya, maka semakin mahal pula harga TV-nya.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai berbagai teknologi backlight dan local dimming tersebut, silakan baca artikel ini:

Perkembangan Teknologi LED

led vs qled
Perbedaan layar LED dan QLED

Untuk meningkatkan kualitas gambar pada layar LED, teknologi yang lebih baru kemudian muncul dengan nama QLED (Quantum Dot LED). Layar QLED ini juga hadir untuk bersaing dengan teknologi layar lainnya yang sangat populer saat ini yaitu OLED.

Cara kerja dari layar QLED ini pada dasarnya sama seperti layar LED, dengan beberapa perbedaan kunci. Salah satu perbedaan utama adalah penggunaan lapisan Quantum Dots di antara lapisan panel LCD dan sumber cahaya LED.

Lapisan tersebut akan menyerap cahaya dari lampu LED di belakangnya lalu memancarkannya kembali ke panel LCD di depannya. Proses ini akan menghasilkan gambar yang lebih terang dan juga warna yang lebih kaya dari layar LED biasa.

Tivipedia
cross