Tivipedia

Panduan Membeli Televisi Baru di Tahun 2023

Ditulis oleh Ganjar Maulana

Memilih televisi baru di masa sekarang ini terkadang menjadi hal yang membingungkan bagi sebagian orang. Memilih TV bukan lagi sekedar mempertimbangkan ukuran dan desain, tapi sekarang kita juga harus mempertimbangkan berbagai fitur dan teknologi yang dimilikinya.

Memilih TV yang tepat sangatlah penting karena TV merupakan barang elektronik yang hanya kita beli setiap beberapa tahun sekali. Jika salah membeli TV, maka kita harus membeli TV baru lagi atau siap "menderita" selama beberapa tahun ke depan.

Nah, agar kamu tidak mengalami hal tersebut, di artikel kali ini saya akan memberikan panduan lengkap dalam memilih TV yang sesuai dengan kebutuhan. Artikel ini bisa kamu jadikan referensi saat ingin membeli TV baru di tahun 2023 ini.

Namun jika kamu sedang berada di toko elektronik dan membutuhkan informasi cepat, atau jika kamu memang malas membaca keseluruhan artikelnya, berikut saya berikan terlebih dahulu poin-poin penting yang dirangkum dari keseluruhan artikel ini:

  • Pilih TV dengan resolusi Full HD atau 4K

Jika kamu membeli TV dengan ukuran di bawah 40 inch, pilihlah TV yang memiliki resolusi Full HD atau 4K. Sedangkan jika kamu membeli TV di atas 40 inch, maka resolusi 4K adalah pilihan terbaik karena akan memberikan kualitas gambar yang lebih detail.

  • Pilih TV yang sudah mendukung HDR

HDR adalah fitur yang akan membuat gambar di TV memiliki warna dan kontras yang lebih baik. Maka dari itu, pilihlah TV yang sudah mendukung fitur HDR ini. Akan lebih baik lagi kalau TV tersebut sudah mendukung format HDR10+ atau Dolby Vision.

  • Pilih TV yang memiliki banyak port HDMI

Di masa sekarang ini, hampir semua perangkat eksternal sudah menggunakan HDMI untuk tersambung ke TV. Sebut saja set top box (STB), receiver parabola, XBox, PlayStation, bahkan hingga Soundbar pun sudah menggunakan port HDMI, bukan lagi port audio.

Maka dari itu, kita harus memilih TV yang memiiki banyak port HDMI agar kita tidak perlu cabut-pasang kabelnya jika ingin mengganti perangkat. Akan lebih baik lagi jika port HDMI tersebut sudah mendukung format HDMI 2.1.

  • Jika ada uang lebih, pilih TV dengan layar OLED

Layar dengan teknologi OLED adalah layar TV terbaik yang ada saat ini. Jika kamu memiliki uang lebih, pilihlah TV dengan layar OLED tersebut agar bisa menikmati tampilan gambar terbaik. Jika layar OLED terlalu mahal, pilihlah TV dengan layar QLED yang lebih murah tapi masih lebih bagus dibanding layar LED.

Nah itu dia berbagai poin penting yang harus diperhatikan saat membeli TV baru. Jika kamu belum puas dengan rangkuman di atas, mari kita bahas lebih detail lagi berbagai poin-poin tersebut agar kamu benar-benar yakin saat memilih TV yang akan dibeli.

Ukuran Layar

jarak menonton tv

Ukuran layar adalah hal pertama yang harus kita pertimbangkan. Ukuran layar yang sesuai akan membuat kita nyaman saat menonton TV karena gambar yang kita lihat tidak akan terlalu kecil ataupun terlalu besar.

Beberapa produsen TV merekomendasikan area pandang dari tempat kita menonton TV adalah sekitar 20 derajat sampai 40 derajat. Jika di bawah angka tersebut TV kita akan terlihat terlalu kecil dan begitu juga sebaliknya.

Untuk bisa mendapatkan area pandang yang optimal tersebut, kita harus menonton TV pada jarak yang sesuai. Untuk mengetahui jarak yang sesuai tersebut, setiap produsen TV bisanya memiliki metode perhitungannya masing-masing.

Sebagai contoh, Samsung menggunakan metode ukuran layar dikali dengan 1,2 untuk mendapatkan jarak yang optimal. Jika menggunakan metode perhitungan tersebut, berikut adalah jarak optimal dari berbagai ukuran TV paling populer saat ini:

Ukuran LayarJarak Ideal
32"1 meter
43"1,3 meter
48"1,5 meter
55"1,6 meter
60"1,8 meter
65"2 meter

Beberapa produsen TV lain memiliki metode perhitungan yang berbeda dengan Samsung. Bahkan, ada juga yang menghitungnya berdasarkan resolusi layar TV. Namun untuk patokan dasarnya, silakan ikuti tabel di atas.

Resolusi Layar

resolusi tv

Setelah menentukan ukuran layar, selanjutnya kita harus menentukan resolusi layarnya. Resolusi layar ini akan sangat berpengaruh terhadap detail dan ketajaman gambar. Artinya, semakin tinggi resolusinya, maka biasanya semakin bagus pula gambarnya.

Saat ini terdapat 4 tingkatan resolusi yang banyak digunakan oleh perangkat televisi di pasaran, yaitu HD, Full HD, Ultra HD 4K, dan 8K. Dari keempat resolusi tersebut, saya menyarankan untuk membeli TV dengan resolusi Full HD atau 4K saja.

Jika kamu membeli TV di atas 40 inch, maka resolusi 4K sangatlah disarankan. Selain akan membuat gambar lebih tajam di layar yang besar, saat ini juga sudah banyak film atau konten video yang dibuat dengan resolusi 4K tersebut.

Sedangkan apabila kamu membeli TV dengan ukuran di bawah 40 inch, maka resolusi Full HD pun masih cukup bagus. TV dengan resolusi Full HD juga cocok untuk konsumen dengan dana terbatas karena harganya lebih murah dibandingkan dengan 4K namun masih lebih bagus dibandingkan HD.

Bagaimana dengan resolusi 8K? Meskipun memiliki gambar yang lebih bagus dan tajam, namun saat ini masih jarang ada film atau konten yang tersedia dalam resolusi 8K. Selain itu, TV dengan resolusi 8K juga masih dijual dengan harga yang sangat tinggi.

Maka dari itu, TV dengan resolusi 8K saat ini belum layak untuk dipertimbangkan. Akan tetapi jika kamu memiliki dana yang tidak terbatas dan ingin menikmati teknologi televisi paling canggih saat ini, maka tidak ada salahnya untuk membeli TV dengan resolusi 8K.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai berbagai resolusi yang digunakan pada layar televisi saat ini, silakan simak ulasannya di artikel berikut ini:

Jenis Layar

Saat ini ada 3 jenis layar TV yang paling banyak dijual di pasaran yaitu LED, QLED, dan OLED. Jika kita melihat TV yang dipajang di etalase toko elektronik, pasti kita akan dengan mudah melihat ketiga istilah tersebut menempel di setiap TV-nya.

1. LED

lcd-layer
Susunan panel LED

Layar LED (Light Emitting Diode) bekerja dengan prinsip yang sama seperti layar LCD yang banyak digunakan oleh televisi di tahun 2000an. Jika layar LCD menggunakan lampu neon alias CCFL sebagai sumber cahayanya, maka layar LED ini menggunakan lampu LED sebagai sumber cahayanya.

Oleh karena itu, meskipun sama-sama menggunakan panel LCD, para produsen TV menyebut layar ini sebagai layar LED untuk membedakannya dengan layar LCD generasi awal. Selain itu, penyebutan TV LED juga lebih mudah untuk tujuan marketing.

Keunggulan dari TV LED adalah harganya yang lebih murah dibandingkan dengan TV QLED atau OLED. Untuk kualitas gambarnya sendiri sudah cukup bagus, tergantung dari jenis backlight yang digunakan pada layar LED tersebut.

.Jika ingin mengetahui kelebihan dan kekurangan dari TV LED secara lebih rinci, silakan baca di artikel berikut ini:

2. QLED

qled structure_
Susunan panel QLED

Layar QLED (Quantum-dot Light Emitting Diode) adalah pengembangan dari layar LED. Layar ini biasanya banyak kita temukan pada TV buatan Samsung. Cara kerjanya hampir sama dengan LED, namun memiliki 2 perbedaan yang cukup signifikan.

Yang pertama adalah penggunaan lampu LED berwarna biru sebagai sumber cahayanya, alih-alih menggunakan lampu LED berwarna putih seperti yang digunakan pada layar LED.

Perbedaan yang kedua adalah penambahan lapisan Quantum Dot di antara sumber cahaya dan lapisan kristal cair. Lapisan Quantum Dot ini akan mengubah cahaya menjadi lebih baik sehingga memungkinkan TV untuk menampilkan warna yang lebih hidup dan akurat daripada TV LED biasa.

Keunggulan utama dari TV QLED adalah kecerahan layarnya yang lebih baik dibandingkan dengan TV OLED sekalipun. Namun untuk kontras gambar, kualitas dari TV QLED ini masih berada di bawah TV dengan layar OLED.

Silakan baca artikel berikut ini jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh TV QLED:

3. OLED

oled-layer
Susunan panel OLED

Perbedaan utama yang dimiliki layar OLED dibandingkan layar LED dan QLED adalah cara mereka menghasilkan cahaya. Layar OLED tidak menggunakan lampu latar alias backlight karena setiap piksel pada layar OLED tersebut memancarkan cahayanya sendiri.

Ketiadaan backlight tersebut membuat TV OLED jauh lebih tipis dan hemat daya daripada TV LED dan QLED. Pasalnya, TV OLED hanya menyalakan piksel di area yang harus menampilkan gambar. Jika area tersebut berwarna hitam, maka piksel tersebut akan dimatikan sehingga tidak ada daya listrik yang mengalir.

Selain menghemat listrik, proses tersebut juga akan menghasilkan kontras gambar yang tidak bisa disaingi oleh layar LED dan QLED. Warna hitam yang ditampilkan akan benar-benar hitam karena tidak ada cahaya yang "bocor" ke area tersebut.

Namun, TV OLED juga masih memiliki beberapa kelemahan yang signifikan. Pertama, Layar OLED tidak seterang layar LED dan QLED, sehingga TV OLED lebih ideal untuk digunakan di lingkungan yang gelap atau memiliki cahaya yang minim.

Kedua, TV OLED juga lebih rentan terhadap burn-in pada layar. Burn-in biasanya terjadi ketika TV menampilkan gambar statis dalam waktu lama sehingga menghasilkan bekas gambar permanen di area tersebut.

Silakan baca artikel berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keunggulan dan kekurangan dan TV OLED ini:

Jenis Layar Mana Yang Harus Dipilih?

Jika kamu memiliki dana terbatas, maka TV dengan layar LED adalah pilihannya. Pasalnya, TV LED biasanya dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan TV QLED atau OLED. Meskipun tidak menawarkan kualitas gambar terbaik, namun layar LED sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan menonton sehari-hari.

led vs qled
Perbandingan gambar di layar LED dan QLED

Jika kamu memiliki dana lebih, maka TV QLED bisa menjadi pertimbangan. TV QLED memberikan akurasi warna yang lebih baik daripada TV LED, namun harganya masih lebih murah daripada TV OLED.

Selain itu, TV QLED juga memiliki tingkat kecerahan yang paling baik di antara TV LED dan OLED. Oleh karena itu, jika kamu menempatkan TV di ruangan dengan jendela terbuka atau ruangan yang memiliki banyak cahaya, maka TV QLED adalah pilihannya.

oled vs qled
Perbandingan kontras layar OLED dan QLED

Meskipun kurang terang dibandingkan TV QLED dan LED, TV OLED masih menjadi yang terbaik untuk kualitas warna dan gambar. Kemampuan untuk mematikan piksel secara individu menghasilkan warna hitam yang akurat serta menghindari masalah kebocoran cahaya seperti pada TV LED dan QLED.

Maka dari itu, jika dana tidak menjadi masalah, maka TV OLED adalah pilihan terbaik saat ini jika menginginkan kualitas gambar terbaik. Selain itu, TV OLED juga hadir dengan desain layar yang sangat tipis sehingga sangat cantik untuk ditempatkan di mana saja.

Refresh Rate

tv refresh rate

Hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah refresh rate dari layar. Refresh rate, yang dinyatakan dalam Hertz (Hz), menentukan seberapa sering layar di-refresh atau diganti dengan gambar baru setiap detiknya. Semakin tinggi refresh rate-nya, biasanya semakin halus gerakan yang tampil di layar TV.

Di Indonesia, para produsen TV biasanya menggunakan standar 50 Hz dan kelipatannya seperti 100 Hz, 200 Hz, dan seterusnya. Sedangkan di beberapa negara lain, ada juga yang menggunakan standar 60 Hz, 120 Hz, 240 Hz, dan kelipatannya.

Kedua standar tersebut sebenarnya sama saja, tidak ada perbedaan meskipun angkanya berbeda. Jadi refresh rate 50 Hz sama saja dengan 60 Hz, 100 Hz dengan 120 Hz, dan seterusnya.

TV dengan refresh rate 50 Hz sebenarnya sudah cukup baik karena tidak banyak konten video dengan frame rate di atas 60 fps. Namun, TV dengan refresh rate 100 Hz akan lebih baik lagi, terutama bagi para gamers. pasalnya, saat ini sudah banyak game yang mendukung frame rate hingga 120 fps atau bahkan lebih.

Oh iya, jangan terkecoh dengan istilah-istilah yang dibuat oleh para produsen TV untuk menunjukan refresh rate yang bukan sebenarnya. Sebagai contoh, LG menggunakan istilah "TruMotion", Samsung dengan "Motion Rate", Sony dengan 'MotionFlow XR' dan masih banyak lagi.

Berbagai istilah tersebut biasanya menampilkan angka yang jauh lebih tinggi dari refresh rate sebenarnya. Oleh karena itu, kita harus selalu berpatokan dengan refresh rate asli yang dimiliki oleh televisi tersebut. Karena biar bagaimanapun, refresh rate buatan tersebut tidak akan bisa menghasilkan kualitas sebaik refresh rate asli.

Maka dari itu, di halaman spesifikasi Tivipedia kami selalu menampilkan angka refresh rate asli dari setiap perangkat televisi. Tujuannya agar para calon pembeli televisi tidak terkecoh dengan istilah-istilah yang dibuat oleh para produsen TV tersebut.

HDR

HDR vs SDR
Perbandingan HDR dan Non-HDR

HDR adalah sebuah teknologi yang memungkinkan TV untuk menampilkan kontras dan rentang warna yang lebih luas. Dengan HDR, kita bisa melihat lebih banyak detail, terutama dalam satu adegan yang menampilkan area yang gelap dan area yang terang secara bersamaan.

Sebagai contoh, jika kita melihat video yang menampilkan langit senja di mana ada area yang gelap dan terang, maka area yang gelap akan tetap terlihat gelap dan area yang terang akan tetap terang. Dengan begitu, kita bisa melihat video tersebut seperti ketika sedang melihat langit senja yang asli.

Saat ini terdapat empat macam teknologi HDR yang banyak digunakan pada televisi, yaitu:

  • HDR10

HDR10 adalah format HDR yang paling umum karena semua TV yang mendukung HDR pasti mendukung format ini juga. HDR10 menggunakan metadata statis dan mampu menampilkan hingga 1,07 miliar warna.

  • HLG

HLG alias Hybrid Log Gamma) juga merupakan format HDR paling umum seperti HDR10. Bedanya, format HLG ini dirancang untuk digunakan pada siaran TV digital, TV kabel, ataupun TV satelit,

  • Dolby Vision

Dolby Vision adalah format HDR terbaik saat ini karena sudah mendukung metadata dinamis dan mampu menampilkan hingga 68,7 miliar warna. Berbagai film dan layanan streaming juga sudah mendukung format ini, seperti Netflix dan Amazon Prime.

  • HDR10+

HDR10+ adalah alternatif Dolby Vision yang dibuat oleh Samsung. Format ini juga sudah mendukung metadata dinamis namun hanya mampu menampilkan 1,07 miliar warna saja. Beberapa film dan layanan streaming seperti Amazon Prime juga sudah mendukung format ini, namun jumlahnya masih lebih sedikit dibandingkan Dolby Vision.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai berbagai macam format HDR tersebut beserta kelebihan dan kekurangannya, silakan baca di artikel berikut ini:

Format HDR Mana Yang Harus Dipilih?

Jika dana yang kita memiliki terbatas, maka pilihlah televisi yang sudah mendukung format HDR10. Meskipun tidak sebaik format HDR10+ atau Dolby Vision, namun kualitas gambarnya sudah lebih baik dibandingkan dengan televisi yang tidak mendukung HDR sama sekali.

hdr10 vs dolby vision
Perbandingan HDR10 dan Dolby Vision

Namun jika kita punya dana lebih, maka pilihlah Dolby Vision atau HDR10+. Keduanya sudah dibekali dengan metadata dinamis sehingga dapat mengubah pengaturan HDR sepanjang video berlangsung sehingga kualitas gambarnya lebih nyata dan akurat.

Selanjutnya kita hanya tinggal menentukan film atau layanan streaming yang sering kita tonton mendukung format mana. Jika kita sering menonton Netflix, mungkin Dolby Vision adalah pilihannya. Namun jika kita sering menonton Amazon Prime, maka HDR10+ juga layak dipertimbangkan.

Port

lg tv port

Komponen TV selanjutnya yang harus diperhatikan adalah port atau konektornya. Berbagai port yang ada di televisi sangatlah penting untuk menghubungkan perangkat eksternal yang kita miliki seperti speaker, soundbar, PlayStation, Xbox, Set Top Box, dan masih banyak lagi.

Dari sekian banyak port yang ada di televisi, port yang paling penting saat ini adalah HDMI. Pasalnya, sebagian besar perangkat audio visual terbaru sudah menggunakan port HDMI untuk tersambung dengan perangkat televisi.

Maka dari itu, pilihlah TV yang memiliki banyak port HDMI agar kita bisa menghubungkan banyak perangkat sekaligus. Selain itu, pilih juga TV yang sudah dibekali port HDMI terbaru (HDMI 2.1) karena mendukung banyak fitur baru seperti eARC, Dynamic HDR, dan lainnya.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai versi HDMI beserta dengan fitur-fitur yang dibawanya, silakan baca ulasannya di artikel ini:

Smart TV

google tv
Google TV

Saat ini, fitur smart TV rasanya sudah menjadi fitur yang wajib untuk setiap televisi baru yang akan kita beli. Dengan smart TV kita bisa menonton Youtube, Netflix, dan menikmati berbagai aplikasi menarik lainnya di layar televisi.

Saat ini terdapat banyak sistem operasi yang digunakan untuk smart TV seperti Google TV, Tizen, WebOS, dan lainnya. Perbedaan yang harus kita perhatikan dari berbagai sistem operasi tersebut terdapat pada aplikasi yang akan kita gunakan.

Untuk aplikasi-aplikasi populer biasanya sudah terdapat pada semua sistem operasi tersebut. Namun jika kita memiliki aplikasi tertentu yang ingin digunakan, lebih baik periksa terlebih dahulu apakah bisa digunakan di sistem operasi smart TV tersebut atau tidak.

Silakan baca artikel berikut ini jika ingin mengetahui berbagai sistem operasi populer yang digunakan oleh smart TV saat ini:

Fitur Gaming

bermain game

Saat ini perangkat televisi tidak hanya digunakan untuk menonton acara televisi atau film saja. Banyak orang yang menghubungkannya dengan perangkat gaming seperti PlayStation, Xbox, atau bahkan dengan PC gaming.

Untuk menunjang kebutuhan tersebut, banyak TV di masa sekarang ini yang sudah dilengkapi fitur-fitur khusus untuk bermain game. Berbagai fitur ini akan membuat pengalaman bermain game menjadi lebih maksimal.

Nah jika kamu juga berencana untuk menggunakan TV untuk bermain game, pastikan TV tersebut sudah memiliki fitur-fitur berikut ini:

  • HDMI 2.1

Port HDMI 2.1 menjadi fitur wajib untuk gamers karena port ini sudah mendukung resolusi 4K pada 120 Hz. Saat ini sudah banyak game yang mendukung frame rate hingga 120 fps sehingga port HDMI 2.1 akan mampu menampilkan game tersebut dengan baik di layar televisi.

  • VRR

VRR atau Variable Refresh Rate adalah fitur yang juga terdapat pada HDMI 2.1. Fitur ini memungkinkan refresh rate dari layar televisi menyesuaikan secara dinamis dengan frame rate yang dihasilkan oleh perangkat gaming.

Teknologi ini sangat penting untuk para gamers karena akan mengurangi masalah tearing dan stuttering. Kedua masalah tersebut biasanya terjadi ketika frame rate dari perangkat gaming dan refresh rate dari layar televisi tidak sinkron.

  • ALLM

ALLM (Auto Low Latency Mode) adalah fitur yang juga terdapat pada HDMI 2.1. Ketika mode ini diaktifkan, televisi secara otomatis akan beralih ke mode latensi rendah saat mendeteksi ada perangkat gaming yang kompatibel sedang digunakan.

Fitur ini sangat berguna untuk bermain game karena akan membuat input menjadi lebih responsif. Sebagai contoh, jika kita menekan tombol menembak di controller, maka dengan latensi yang rendah, karakter di game juga akan langsung menembak di layar.

TV yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur gaming di atas mungkin harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan TV lainnya. Namun harga tersebut akan sebanding dengan pengalaman bermain game yang kita dapatkan.

Audio

soundbar tv

Karena desainnya yang semakin tipis dan ramping, di masa sekarang ini sangat sulit untuk menemukan TV dengan kualitas audio yang benar-benar istimewa. Maka dari itu, solusi terbaik untuk audio TV saat ini adalah dengan membeli soundbar atau speaker eksternal tambahan.

Namun ada satu hal yang harus tetap kita perhatikan saat memilih TV adalah fitur audio yang dimilikinya. Salah satu fitur audio yang sangat direkomendasikan adalah Dolby Atmos. Dolby Atmos akan menghasilkan suara tiga dimensi yang lebih imersif dibandingkan dengan teknologi surround sound tradisional.

Kenapa fitur seperti Dolby Atmos ini sangat penting? Karena fitur yang didukung oleh soundbar atau speaker eksternal juga harus didukung oleh TV yang kita miliki. Sebagai contoh, jika kita menonton film yang mendukung Dolby Atmos, maka TV dan soundbar kita juga harus mendukungnya agar bisa menghasilkan kualitas suara Dolby Atmos.

Akan tetapi jika TV kita tidak mendukung Dolby Atmos, maka soundbar kita hanya akan menghasilkan kualitas audio standar saja meskipun soundbar tersebut sudah mendukung Dolby Atmos. Silakan baca artikel berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai teknologi Dolby Atmos ini:

Garansi

Garansi tv polytron

Terakhir, kita juga harus memperhatikan berapa lama garansi yang diberikan oleh produsen televisi. Pasalnya, sebagus apapun spesifikasi televisinya, akan menjadi sia-sia jika tidak ada jaminan perbaikan saat mengalami kerusakan.

Maka dari itu, pilihlah televisi yang memiliki masa garansi yang panjang dan memiliki service center yang tersebar di indonesia. Masa garansi 2 tahun sebenarnya sudah cukup bagus, namun akan lebih bagus lagi jika lebih dari itu.

Selain itu, perhatikan juga berapa lama jaminan garansi untuk panel layarnya. Beberapa produsen televisi biasanya ada yang membedakan garansi untuk panel layar dan garansi untuk spare part lainnya.

Pilihlah garansi yang panjang untuk panel layar karena layar merupakan komponen utama dalam perangkat televisi di masa sekarang ini. Jika panelnya rusak, maka harga pergantiannya jauh lebih mahal dibandingkan dengan komponen lainnya.

Nah itu dia berbagai hal yang harus kita perhatikan ketika memilih televisi baru di tahun 2023 ini. Semoga setelah membaca artikel ini, kamu bisa memilih TV terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan budget yang dimiliki.

Jangan lupa juga untuk mengunjungi halaman spesifikasi TV di Tivipedia.com ini jika kamu ingin mengetahui spesifikasi lengkap dari berbagai TV yang dijual di Indonesia.

Tivipedia
cross