Inilah 7 Jenis Layar yang Digunakan pada Televisi
Sebagai perangkat audio visual, komponen yang paling penting untuk diperhatikan saat memilih sebuah televisi adalah jenis layarnya. Pasalnya, kepuasan kita menonton akan sangat bergantung pada apa yang kita lihat di layar televisi tersebut.
Seiring perkembangan teknologi, berbagai jenis layar televisi telah muncul dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Dari TV tabung CRT klasik hingga Micro LED, kita saat ini dihadapkan pada banyak pilihan saat memilih televisi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
Di artikel ini sayang akan membahas berbagai jenis teknologi layar yang digunakan pada televisi beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semoga setelah membaca artikel ini kita dapat membuat keputusan yang lebih baik saat memilih televisi yang akan dibeli.
1. CRT
TV dengan layar CRT, atau yang biasa disebut juga sebagai TV Tabung, merupakan teknologi yang telah ada sejak awal sejarah televisi. Layar CRT menjadi standar industri selama beberapa dekade sebelum hadirnya berbagai teknologi layar datar seperti LCD, Plasma, dan OLED.
Layar CRT sendiri terdiri dari tabung vakum berbentuk kerucut dengan layar berlapis fosfor di salah satu ujungnya dan sinar elektron yang dihasilkan oleh sinar katoda di ujung lainnya.
Sinar elektron dipancarkan ke layar fosfor melalui serangkaian elektroda dan magnet yang mengontrol posisi dan intensitas sinar. Ketika sinar elektron mengenai layar fosfor, fosfor tersebut akan memancarkan cahaya sehingga membentuk gambar yang kita lihat di layar TV.
Meskipun TV CRT telah ditinggalkan oleh sebagian besar produsen dan konsumen karena ukuran yang lebih besar dan konsumsi energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi layar datar, TV tersebut masih memiliki beberapa keunggulan.
Keunggulan ini termasuk waktu respons yang sangat cepat dan reproduksi warna yang sangat baik, yang membuat TV CRT tetap populer di kalangan penggemar video game retro dan para pecinta video atau film klasik.
Namun, kekurangan TV CRT jauh lebih banyak dibanding keunggulannya sehingga TV CRT sudah jarang diproduksi lagi. Saat ini sebagian besar orang lebih memilih teknologi layar datar seperti LED, dan OLED yang lebih efisien dan ringan.
2. Plasma
TV Plasma adalah jenis televisi layar datar yang menggunakan teknologi plasma untuk menghasilkan gambar. Teknologi plasma pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an, namun baru menjadi populer di pasar konsumen pada akhir tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an sebagai alternatif dari TV CRT.
Layar plasma sendiri terdiri dari banyak sel berisi gas xenon dan neon yang disegel di antara dua panel kaca. Ketika tegangan listrik diterapkan, gas ini diubah menjadi plasma yang kemudian memancarkan radiasi ultraviolet (UV).
Radiasi UV ini kemudian mengeksitasi fosfor yang melapisi sel, menyebabkan fosfor memancarkan cahaya dalam warna merah, hijau, atau biru. Warna-warna ini kemudian digabungkan untuk menghasilkan gambar yang kita lihat pada layar TV.
Saat pertama kali muncul, TV plasma bisa dengan cepat menarik minat pengguna karena memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan TV CRT. Namun untuk beberapa hal, TV plasma ini memiliki kekurangan sehingga tergantikan oleh layar LCD. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangannya tersebut:
- Kontras dan Sudut pandang
Layar plasma menawarkan tingkat kontras yang lebih tinggi dan warna yang lebih kaya dibandingkan dengan teknologi layar CRT. Bahkan, kualitas gambarnya ini masih lebih baik dibandingkan dengan layar LCD yang muncul setelahnya.
Gambar pada TV plasma tetap jelas dan tidak terdistorsi meskipun dilihat dari sudut yang ekstrem seperti dari samping televisi. Hal ini jelas lebih baik dibandingkan dengan layar LCD yang sering terdistorsi jika dilihat dari sudut yang ekstrim.
- Waktu respons
Karena waktu respons yang sangat cepat, TV plasma tidak mengalami efek ghosting atau motion blur yang biasa terjadi pada teknologi LCD. Dengan begitu, kita bisa menonton acara yang memiliki gerakan cepat tanpa masalah, seperti acara balap atau sepakbola.
- Konsumsi daya
TV plasma cenderung menggunakan lebih banyak daya listrik daripada jenis layar generasi selanjutnya. Hal ini jelas kurang disukai oleh konsumen karena akan membuat tagihan listrik mereka membengkak.
- Burn-in
Jika gambar statis ditampilkan terlalu lama, ada risiko fosfor di layar akan terbakar dan meninggalkan bayangan permanen yang disebut sebagai burn-in. Hal ini jelas menjadi masalah karena akan merusak tampailan pada layar.
- Desain
Meskipun lebih tipis daripada layar CRT, TV plasma masih lebih tebal dan berat daripada teknologi LCD dan OLED sehingga kurang fleksibel dalam penempatannya.
Karena berbagai alasan tersebut produksi TV plasma secara bertahap berkurang dan akhirnya dihentikan oleh sebagian besar produsen. Saat ini sudah cukup sulit menemukan televisi yang masih menggunakan teknologi layar plasma ini di pasaran.
3. LCD
Layar LCD (Liquid Crystal Display) adalah jenis televisi layar datar yang menggunakan teknologi kristal cair untuk menghasilkan gambar. Teknologi LCD telah ada sejak tahun 1970-an, tetapi baru menjadi populer di pasar televisi pada tahun 2000-an sebagai alternatif dari TV CRT dan plasma.
Televisi LCD terdiri dari lapisan kristal cair yang disegel di antara dua panel kaca. Cahaya latar, biasanya berupa lampu CCFL (Cold Cathode Fluorescent Lamp), kemudian menyinari lapisan kristal cair ini.
Tegangan listrik kemudian diterapkan pada kristal cair, yang mengubah polaritas cahaya yang melewatinya. Polaritas ini mengendalikan sejauh mana cahaya yang melewati panel kaca dan menerobos ke lapisan warna berikutnya, yang menghasilkan gambar yang kita lihat pada layar TV.
Layar LCD dapat disebut sebagai dasar dari banyaknya teknologi layar televisi di masa sekarang ini. Layar ini memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya disukai atau ditinggalkan oleh pengguna televisi. Nah, berikut adalah beberapa karakteristik tersebut:
- Konsumsi daya
Layar LCD umumnya menggunakan lebih sedikit energi listrik daripada TV plasma atau CRT, sehingga dapat menghemat pengeluaran untuk listrik rumah tangga. Namun jika dibandingkan layar LED atau OLED, penggunaan daya listriknya ini masih lebih boros.
- Desain
TV LCD memiliki body yang lebih tipis dan lebih ringan daripada TV CRT dan plasma, sehingga membuatnya lebih mudah dipasang dan dipindahkan. Hal ini juga yang menjadi salah satu alasan TV LCD dengan cepat menggantikan kedua televisi lawas tersebut.
- Kontras
Layar LCD memiliki tingkat kontras dan reproduksi warna yang kurang baik jika dibandingkan dengan plasma. Hal tersebut menjadikan kualitas gambar yang dihasilkannya masih lebih rendah dibandingkan dengan TV plasma.
Masalah kontras ini kemudian dapat diperbaiki dengan munculnya teknologi layar LED dan QLED. Kedua layar tersebut mampu menghasilkan kontras dan warna yang lebih baik meskipun masih menggunakan teknologi yang sama seperti layar LCD.
- Sudut pandang
Gambar pada layar LCD biasanya akan terdistorsi atau berubah warnanya saat dilihat dari sudut yang lebih ekstrem, seperti dari samping perangkat televisi. Sudut pandangnya ini lebih sempit jika dibandingkan dengan layar plasma dan layar OLED.
Namun, kelemahan pada sudut pandang ini bisa teratasi jika kita menggunakan layar LCD dengan teknologi IPS. Teknologi tersebut akan membuat layar LCD tetap tampak bagus meskipun dilihat dari sudut pandang yang ekstrim.
- Waktu respons
Layar LCD memiliki waktu respons yang lebih lambat daripada layar plasma ataupun layar OLED. Hal tersebut bisa menyebabkan efek ghosting atau motion blur pada gambar yang bergerak cepat.
Sebenarnya ada teknologi layar LCD yang memiliki waktu respons cepat yaitu TN (Twisted Nematic). Namun, teknologi tersebut memiliki kualitas warna yang kurang bagus sehingga lebih sering dgunakan untuk monitor game ketimbang monitor televisi.
Meskipun memiliki berbagai kekurangan, LCD telah menjadi teknologi layar yang dominan dalam beberapa tahun awal kemunculannya sehingga mampu menggusur teknologi CRT dan plasma. Layar LCD juga terus berkembang menjadi varian yang lebih baik seperti LED dan QLED.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai teknologi dari layar LCD ini, silakan baca ulasan lengkapnya di artikel ini:
4. LED
Layar LED adalah jenis layar datar hasil pengembangan dari layar LCD. Istilah "TV LED" sebenarnya merujuk pada jenis pencahayaan latar yang digunakan pada layar ini, yaitu lampu LED (Light Emitting Diode).
Jadi layar LED bukanlah sebuah jenis layar baru karena layar ini tidak memiliki perbedaan yang fundamental dengan LCD. TV LED sendiri telah menjadi populer sejak akhir tahun 2000-an dan merupakan salah satu teknologi layar yang paling banyak digunakan saat ini.
Layar LED memiliki komponen yang sama dengan layar LCD. Perbedaannya terletak pada sumber cahaya latar (backlight) di mana layar LCD menggunakan lampu CCFL sementara layar LED menggunakan lampu LED sebagai sumber cahaya latarnya.
Pada awalnya, lampu LED tersebut kebanyakan ditempatkan di tepian layar alias edge-lit backlight. Namun untuk meningkatkan kualitas gambar, sekarang lampu LED tersebut juga ada yang ditempatkan di bagian belakang dengan pola direct-lit atau full array with local dimming.
Berbagai macam penempatan lampu latar atau backlight pada layar LED tersebut sangat berpengaruh terhadap kualitas gambar yang dihasilkan. Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai berbagai jenis penempatan lampu latar tersebut, silakan baca artikel berikut ini:
Meskipun layar LED masih menggunakan teknologi yang sama seperti layar LCD, namun layar ini memiliki berberapa karakteristik yang membedakannya dengan layar LCD ataupun layar lainnya. Berikut adalah karakteristik dari layar LED tersebut:
- Konsumsi energi
Lampu LED dikenal lebih hemat energi daripada lampu CCFL, sehingga layar LED lebih efisien dalam penggunaan listrik dibandingkan dengan layar LCD. Layar LED ini akan semakin hemat energi apabila menggunakan konfigurasi full array with local dimming.
- Desain
Penggunaan lampu LED memungkinkan desain TV yang lebih tipis dan ringan sehingga membuat TV LED lebih ramping dibandingkan dengan TV LCD. Meskipun begitu, TV LED desainnya masih tetap lebih tebal dibandingkan TV dengan layar OLED.
- Kontras
Layar LED dapat mencapai tingkat kontras yang lebih tinggi dan rentang warna yang lebih luas dibandingkan dengan LCD, terutama pada model TV LED yang menggunakan konfigurasi full array with local dimming (FALD).
FALD akan membagi cahaya latar menjadi beberapa zona. Kemudian setiap zona tersebut akan dimatikan atau dihidupkan tergantung dari gambar yang ditampilkan di zona tersebut sehingga menciptakan kontras yang sangat baik.
- Sudut pandang
Sama seperti layar LCD, layar LED memiliki masalah pada sudut pandang yang lebih sempit dibandingkan dengan TV dengan layar plasma atau OLED. Akan tetapi, masalah sudut pandang ini akan sedikit teratasi jika menggunakan panel IPS.
Saat ini, banyak televisi yang sudah menggunakan panel IPS tersebut. Dalam istilah marketing, panel IPS tersebut juga sering disebut sebagai hard panel yang merujuk pada kekuatan layarnya saat diketuk oleh tangan.
- Waktu respons
Meskipun waktu respons dari layar LED telah meningkat, namun layar ini masih bisa mengalami efek ghosting atau motion blur pada gambar yang bergerak cepat, terutama pada model TV LED yang lebih murah.
Sampai saat ini, layar LED masih menjadi salah satu teknologi layar yang dominan di pasar konsumen, terutama untuk televisi kelas menengah ke bawah. Untuk TV kelas menengah ke atas, biasanya sudah menggunakan layar LED yang sudah dikembangkan menjadi QLED.
Jika ingin mempelajari lebih lanjut mengenai layar LED ini, silakan baca ulasan lengkapnya yang sudah saya tulis di artikel ini:
5. QLED
Layar QLED (Quantum-dot Light Emitting Diode) adalah jenis layar datar hasil pengembangan dari teknologi layar LED. Layar QLED dikembangkan oleh Samsung dan beberapa produsen lainnya, dan pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 2010-an.
Layar QLED menggunakan komponen yang sama dengan layar LED. Perbedaannya terletak pada penambahan lapisan partikel kuantum (quantum dots) di antara lapisan lampu latar (backlight) dan lapisan kristal cair.
Backlight yang digunakan pada layar QLED ini menggunakan lampu LED berwarna biru, bukan putih seperti biasanya. Sedangkan partikel kuantumnya merupakan semikonduktor nanokristal yang dapat memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang sangat spesifik, tergantung pada ukuran partikel.
Ketika cahaya dari backlight menyinari lapisan partikel kuantum, partikel ini menyerap cahaya dan memancarkannya kembali dalam spektrum warna yang lebih luas dan lebih akurat sehingga menghasilkan gambar yang lebih baik dibandingkan dengan layar LED biasa.
Sebagai teknologi layar berbasis LCD terbaik saat ini, layar QLED hadir dengan berbagai karakteristik yang membedakannya dengan teknologi layar lainnya yang ada saat ini, yaitu:
- Kontras dan rentang warna
Layar QLED mampu menampilkan rentang warna yang lebih luas dan tingkat kontras yang lebih tinggi dibandingkan dengan layar LED. Hasilnya, layar QLED dapat menyajikan gambar yang lebih jernih dan warna yang lebih cerah.
Namun kontras yang dihasilkannya ini masih belum sempurna seperti layar OLED. Hal ini dapat dimaklumi mengingat layar OLED sudah tidak menggunakan backlight tapi menggunakan piksel organik yang bisa menyala dengan sendirinya.
- Kecerahan
Kecerahan merupakan salah satu keunggulan utama dari layar QLED. Layar QLED dapat mencapai tingkat kecerahan yang lebih tinggi daripada TV OLED sehingga cocok ditempatkan di luar ruangan atau di dalam ruangan yang terang dan memiliki banyak cahaya.
- Desain
Meskipun lebih tipis daripada TV CRT dan plasma, TV QLED umumnya masih lebih tebal daripada TV OLED yang jauh lebih tipis dan fleksibel. Ukuran TV QLED biasanya tidak jauh berbeda dengan ukuran TV LED.
- Sudut pandang
Seperti layar LED dan LCD, layar QLED juga masih memiliki masalah pada sudut pandang yang lebih sempit dibandingkan dengan TV plasma atau OLED. Oleh karena itu, layar QLED kurang cocok jika dilihat dari samping televisi.
Varian Layar Quantum Dot
Saat ini beberapa perusahaan sudah mengembangkan layar QLED menjadi varian yang lebih baik lagi. Berbagai varian ini tetap menjadikan panel LCD dan lapisan partikel kuantum sebagai kompnen utamanya sehingga saya masih tetap memasukkannya ke dalam kategori QLED ini.
- Neo QLED
Neo QLED merupakan pengembangan layar QLED yang dibuat oleh Samsung. Pada layar ini, Samsung mengganti backlight LED berwarna biru dengan mini LED. Hasilnya, sistem pencahayaan dan local dimming pada layar Neo QLED menjadi jauh lebih baik dibandingkan dengan layar QLED standar.
- QNED
QNED merupakan jenis layar yang dikembangkan oleh LG. Layar ini menggunakan komponen yang sama dengan Neo QLED, namun diberi tambahan lapisan Nanocell. Lapisan tersebut akan menyaring warna yang kusam sehingga hanya warna terbaik lah yang tampil di layar televisi.
Dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, saat ini QLED dan berbagai variannya merupakan teknologi layar berbasis LCD terbaik di pasaran. Layar QLED bersaing ketat dengan layar OLED untuk kualitas gambar terbaik dan fitur-fitur inovatif.
Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai layar QLED ini, silakan baca penjelasan lengkapnya di artikel ini:
6. OLED
Layar OLED (Organic Light Emitting Diode) adalah jenis layar datar yang menggunakan teknologi dioda organik yang bisa memancarkan cahaya sendiri. OLED merupakan teknologi yang berbeda dari LCD, dan pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 2000-an oleh produsen seperti LG, Sony, dan Panasonic.
Dalam layar OLED, setiap piksel pada layar terdiri dari lapisan materi organik yang dapat memancarkan cahaya ketika diberi tegangan listrik. Tidak seperti layar berbasis LCD, layar OLED tidak memerlukan sumber pencahayaan latar karena setiap piksel mampu menghasilkan cahaya sendiri.
Cara kerja semacam itu memungkinkan layar OLED untuk menghasilkan gambar dengan tingkat kontras dan reproduksi warna yang luar biasa. Selain itu, layar OLED juga mampu menghasilkan warna hitam yang benar-benar gelap.
Dengan keunikannya tersebut, layar OLED hadir dengan berbagai keunggulan dibandingkan dengan teknologi layar lain. Namun, layar OLED ini juga tetap memiliki kekurangan dibandingkan layar lain. Berikut adalah kelebihan dan kekurangannya tersebut:
- Kontras dan warna
Layar OLED menawarkan tingkat kontras yang sangat tinggi, warna yang kaya, dan hitam yang dalam, sehingga menghasilkan gambar yang lebih jernih dan realistis. Tingkat kontrasnya ini belum bisa disaingi oleh teknologi layar berbasis LCD manapun.
- Sudut pandang
Berbeda dengan layar LCD dan LED, gambar pada layar OLED tetap bagus dan tidak terdistorsi meskipun dilihat dari sudut yang lebih ekstrem.
- Desain
Karena tidak memerlukan pencahayaan latar, TV OLED dapat dibuat sangat tipis dan ringan. Hampir semua TV OLED memiliki desain yang lebih tipis dibandingkan TV LED atau QLED. Bahkan, saat ini sudah ada model TV OLED yang bisa digulung.
- Burn-in
Jika gambar statis ditampilkan terlalu lama pada layar OLED, ada risiko materi organik akan terdegradasi, menyebabkan bayangan permanen pada layar. Hal ini menjadi kekurangan yang banyak diperhitungkan oleh konsumen sebelum membeli televisi berlayar OLED.
Dengan berbagai fiturnya tersebut, saat ini TV OLED menjadi salah satu teknologi layar terbaik di pasaran konsumen, bersaing ketat dengan TV QLED. Jika ingin mengetahu lebih lanjut tentang layar OLED ini, silakan baca di artikel ini:
7. Micro LED
Micro LED merupakan teknologi yang relatif baru dan dianggap sebagai salah satu generasi selanjutnya dalam teknologi layar TV. Samsung, Sony, dan beberapa produsen elektronik lainnya telah mengembangkan dan memperkenalkan prototipe atau model TV Micro LED dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam layar Micro LED, setiap piksel pada layar terdiri dari lampu LED yang sangat kecil, bahkan lebih kecil dari lampu Mini LED. Seperti halnya layar OLED, setiap piksel pada layar Micro LED mampu menghasilkan cahaya sendiri dan tidak memerlukan pencahayaan latar.
Namun, berbeda dengan OLED yang menggunakan materi organik, Micro LED menggunakan materi anorganik, yang memiliki beberapa kelebihan dalam hal ketahanan dan umur pakai. Dengan kata lain, Layar Micro LED ini seperti menggabungkan kelebihan yang dimiliki oleh layar LED dan OLED.
Layar Micro LED hadir dengan berbagai macam keunggulan dibandingkan dengan teknologi layar pendahulunya. Beberapa keunggulan tersebut meliputi:
- Kualitas gambar yang luar biasa
Layar Micro LED menawarkan tingkat kontras yang sangat tinggi, warna yang kaya, dan hitam yang dalam, mirip dengan layar OLED, sehingga menghasilkan gambar yang sangat jernih dan realistis.
- Sudut pandang yang luas
Seperti layar OLED, gambar pada layar Micro LED tetap jelas dan tidak terdistorsi bahkan saat dilihat dari sudut yang lebih ekstrem.
- Umur pakai yang lebih panjang
Berkat penggunaan materi anorganik, layar Micro LED diperkirakan memiliki umur pakai yang lebih panjang dan lebih tahan terhadap burn-in dibandingkan dengan layar OLED.
- Efisiensi energi
Layar Micro LED diketahui lebih hemat energi dibandingkan dengan teknologi layar lain seperti LED dan OLED pada ukuran yang sama.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, namun saat ini kekurangan utama dari layar Micro LED adalah harga jualnya yang sangat mahal, bahkan bisa mencapai milyaran rupiah. Hal tersebut tidak lepas dari teknologi yang canggih dan proses pembuatannya yang rumit.
Selain itu, karena teknologi ini masih baru, layar Micro LED belum tersedia secara luas di pasar konsumen dan pilihan model yang tersedia juga masih terbatas. Untuk saat ini, mungkin hanya kalangan tertentu saja yang mampu membeli TV dengan layar Micro LED ini.
Meskipun teknologi Micro LED masih dalam tahap awal perkembangannya, banyak ahli industri percaya bahwa itu berpotensi menggantikan teknologi layar lain seperti OLED dan QLED di masa depan, terutama jika tantangan produksi dan biaya dapat diatasi.
Silakan baca artikel berikut ini untuk mempelajari lebih lanjut mengenai teknologi layar Micro LED ini:
Teknologi Mana yang Harus Dipilih?
Layar Micro LED mungkin harus kita kesampingkan terlebih dahulu karena harganya yang terlampau mahal. CRT, Plasma, dan LCD juga tidak masuk ke dalam pertimbangan karena teknologinya sudah ketinggalan zaman dan sudah jarang diproduksi.
Jika kita memiliki dana terbatas, maka TV LED menjadi pilihan utama karena harganya yang masih terjangkau. Kita hanya tinggal memilih TV LED dengan jenis backlight dan jenis panel seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kita.
Jika kita memiliki dana lebih, maka pilihannya adalah QLED atau OLED. TV QLED memiliki kecerahan yang sangat baik sehingga bisa dipilih apabila kita sering menonton televisi pada ruangan yang memiliki banyak cahaya, entah itu dari jendela ataupun dari lampu.
Namun apabila kita ingin kualitas gambar terbaik dan lebih suka menonton di tempat yang redup, maka TV OLED layak untuk dijadikan pilihan. TV OLED biasanya dijual lebih mahal dibandingkan dengan TV QLED sehingga kita juga harus siap merogoh kocek lebih dalam lagi