Mengenal Teknologi HDR10 yang Digunakan oleh Televisi
High Dynamic Range (HDR) merupakan teknologi yang banyak digunakan oleh televisi di masa sekarang ini. Dengan HDR, televisi dapat menampilkan gambar yang lebih realistis dengan cara meningkatkan kecerahan dan warna gambarnya.
Salah satu format HDR yang paling umum digunakan saat ini adalah HDR10. Biasanya televisi dengan harga murah sudah mendukung format ini. Televisi yang mendukung format HDR premium seperti HDR10+ dan Dolby Vision juga biasanya mendukung format HDR10 ini.
HDR10 sendiri diperkenalkan sebagai format HDR terbuka pertama pada tahun 2015. Pengembangan format ini didukung oleh konsorsium industri yang meliputi perusahaan-perusahaan besar seperti Samsung, Sony, LG, dan Panasonic.
Apa Itu HDR10?
Sebelum membahas format HDR10 ini, saya menyarankan teman-teman untuk membaca artikel di bawah ini terlebih dahulu. Artikel tersebut membahas konsep dasar dari teknologi HDR di televisi beserta jenis-jenis format HDR yang ada saat ini.
Setelah membaca artikel tersebut, teman-teman pasti sekarang sudah mengetahui jika teknologi HDR ini akan meningkatkan beberapa aspek pada gambar agar terlihat semakin realistis. Dari berbagai aspek tersebut, dua aspek yang cukup penting adalah tingkat kecerahan dan kedalaman warna.
Nah, HDR10 ini adalah sebuah format HDR yang memiliki standar khusus untuk berbagai aspek tersebut. Berbagai standar tersebut harus diikuti oleh pembuat konten dan perangkat televisi yang ingin menampilkan format HDR10 tersebut.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa standar atau karakteristik penting yang harus dimiliki oleh format HDR10:
1. 10-bit Color Depth
Angka '10' di HDR10 sebenarnya menunjukkan bahwa teknologi ini menggunakan color depth atau 'kedalaman warna' 10-bit. Tanpa membahas detail teknis yang rumit, kedalam warna 10-bit memiliki arti bahwa HDR10 bisa menampilkan lebih dari satu miliar variasi warna,
Jumlah tersebut jelas lebih banyak dibandingkan dengan gambar SDR yang hanya bisa menampilkan kedalaman warna 8-bit atau sekitar 16,8 juta warna saja.
2. Peak Brightness 10.000 nits
Dengan HDR10, bagian terang bisa menjadi lebih terang, dan bagian gelap bisa menjadi lebih gelap, sehingga detail gambar bisa terlihat lebih jelas. Nah, untuk menghasilkannya, diperlukan dynamic range yang tinggi pada tingkat kecerahan gambarnya.
Teknologi SDR biasanya hanya mampu menampilkan kecerahan hingga 100 nits. Sedangkan HDR10 bisa menampilkan kecerahan hingga maksimum 10.000 nits. Meskipun begitu, dalam prakteknya kebanyakan konten HDR10 hanya menggunakan kecerahan maksimum hingga 1.000 sampai 4.000 nits saja.
3. Wide Color Gamut
HDR10 memperluas color gamut atau gamut warna yang bisa ditampilkan oleh layar. Jika teknologi SDR hanya mampu menampilkan color gamut Rec. 709, maka HDR10 mampu menampilkan color gamut hingga Rec. 2020.
Sederhananya, dengan color gamut Rec. 2020 kita bisa melihat lebih banyak variasi warna. Misalnya, jika gambar SDR hanya bisa menampilkan warna biru, maka di gambar HDR10 kita bisa melihat warna biru muda, biru langit, biru laut, dan lainnya sehingga membuat gambar menjadi lebih realistis.
4. Metadata Statis
Metadata merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam teknologi HDR. Metadata ini seperti petunjuk yang memberi tahu layar bagaimana caranya menampilkan gambar, mulai dari tingkat kecerahan hingga variasi warnanya.
HDR10 sendiri menggunakan metadata yang bersifat statis. Artinya, petunjuk pengaturan gambar hanya diberikan sekali di awal dan berlaku untuk seluruh durasi video. Jadi apapun adegan yang ada di dalam video, semuanya menggunakan pengaturan yang sama.
Nah, hal inilah yang menjadi kekurangan terbesar dari HDR10. pasalnya, terkadang ada adegan tertentu yang membutuhkan tingkat kecerahan yang lebih rendah atau lebih tinggi dan tidak bisa diakomodasi oleh pengaturan HDR10 ini.
Kekurangan ini kemudian diperbaiki oleh dua format HDR populer lainnya yaitu HDR10+ dan juga Dolby Vision. Keduanya sudah menggunakan metadata dinamis yang akan menyesuaikan pengaturan untuk setiap frame dari video tersebut.
5. Lisensi gratis
Berbeda dengan Dolby Vision yang memerlukan lisensi, HDR10 adalah format terbuka alias open source. Artinya produsen TV atau penyedia konten dapat mengadopsi format ini tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk membayar lisensinya.
Oleh karena itu, wajar jika HDR10 menjadi format paling dasar dari format-format HDR lainnya. Jika kita membeli televisi yang mendukung format HDR, hampir dapat dipastikan jika televisi tersebut juga mendukung format HDR10 ini.
Televisi Yang Mendukung HDR10
Seperti yang sudah disinggung di atas, HDR10 merupakan format HDR paling dasar untuk perangkat televisi. Makanya, tidak susah untuk menemukan televisi yang sudah mendukung format ini, mulai dari televisi entry-level hingga televisi premium sekalipun.
Di indonesia, beberapa televisi yang dijual di bawah harga 2 jutaan juga sudah mendukung format HDR10 ini, seperti televisi buatan Coocaa dan TCL. Berbagai televisi tersebut sangat direkomendasikan untuk kamu yang memiliki dana terbatas ketika membeli televisi baru.
Konten Yang Mendukung HDR10
Sama seperti dukungan perangkatnya yang melimpah, konten yang sudah mendukung format HDR10 juga sangat mudah untuk ditemukan. Berbagai platform streaming seperti Youtube, Netflix, hingga Prime Video sudah menyediakan banyak konten dengan format HDR10.
Pada tahun 2016, Ultra HD Blu-ray mulai menggunakan HDR10 sebagai format standar untuk konten HDR. Untuk video game, Sony dan Microsoft juga sama-sama mendukung HDR10 di konsol PlayStation 4, Xbox One, dan konsol-konsol game terbaru mereka.