Apa Bedanya HDR10, HDR10+, Dolby Vision dan HLG?
Jika kita melihat iklan perangkat televisi, baik itu di internet ataupun di toko elektronik, pasti kita sering melihat label HDR, HDR10, HDR10+, atau Dolby Vision. Keempat istilah tersebut sering dijadikan sebagai salah satu fitur unggulan yang ditawarkan oleh produsen televisi.
Lantas, apa sebenarnya HDR, HDR10, HDR10+, dan Dolby Vision tersebut? Keempatnya adalah istilah yang merujuk kepada High Dynamic Range alias HDR. HDR ini adalah salah satu fitur penting bagi perangkat televisi di masa sekarang ini karena akan meningkatkan kualitas gambar secara signifikan.
Apa Itu HDR?
Untuk memahami apa itu HDR, mari kita bayangkan suatu gambar atau foto. Gambar tersebut terdiri dari berbagai area yang memiliki tingkat kecerahan yang berbeda-beda, seperti bagian yang terang, bagian yang gelap, dan bagian yang berada di tengah-tengah.
Nah, "dynamic range" ini sebenarnya adalah selisih antara bagian paling gelap dan bagian paling terang dalam gambar tersebut. Kalau "dynamic range"-nya rendah, maka gambar kita tidak akan memiliki banyak detail, terutama di bagian yang sangat gelap atau sangat terang.
Akan tetapi jika "dynamic range"-nya tinggi, maka kita bisa melihat lebih banyak detail di seluruh bagian gambar, baik itu di bagian gelap maupun terang. Area yang gelap akan menjadi lebih terang, dan area yang terang akan menjadi lebih jelas detailnya.
Sebagai contoh, lihatlah foto di atas. Foto tersebut memiliki dynamic range yang rendah sehingga kita tidak bisa melihat dengan jelas area yang gelap. Selain itu, di area yang terang pun kita tidak bisa melihat dengan begitu detail.
Sekarang, lihatlah foto di bawah ini. Foto tersebut sudah dioptimalkan dengan dynamic range yang tinggi sehingga area yang sebelumnya gelap sekarang sudah tampak lebih terang. Selain itu area yang terang juga semakin jelas detail dan bayangannya.
Selain kecerahan dan kontrasnya yang meningkat, foto yang sudah dioptimalkan dengan HDR di atas juga memiliki warna yang jauh lebih kaya dibandingkan dengan foto yang masih SDR. Oh iya SDR (Standar Dynamic Range) ini adalah sebutan untuk gambar yang dynamic range-nya masih rendah.
Seumpamanya, jika di gambar SDR kita hanya bisa melihat warna biru saja, maka di gambar HDR kita sudah bisa melihat warna biru langit, baby blue, tosca, powder blue, tiffany blue, electric blue, dan berbagai warna biru lainnya.
Nah, dari penjelasan di atas, sekarang kita sudah tahu jika HDR ini akan meningkatkan kecerahan dan warna pada gambar. Kecerahan atau intensitas cahaya biasanya disebut sebagai luminance. Sedangkan jumlah warna yang bisa ditampilkan biasanya disebut sebagai Color Gamut.
Kedua istilah tersebut akan banyak saya bahas di artikel ini ataupun artikel lainnya yang membahas tentang teknologi HDR ini. maka dari itu, saya akan membahas beberapa hal dasar mengenai kedua istilah tersebut agar memudahkan kita untuk memahami bagian selanjutnya dari artikel ini.
1. Luminance
Luminance mengacu pada kecerahan atau intensitas cahaya yang dihasilkan oleh sebuah layar, biasanya disebutkan dalam satuan nits. Teknologi SDR hanya memiliki rentang luminance yang sangat rendah, yaitu hanya mencapai 100 nits saja.
Di sisi lain, teknologi HDR memungkinkan layar untuk mencapai tingkat kecerahan yang lebih tinggi. Saat ini, beberapa format HDR mampu mencapai kecerahan hingga 10.000 nits, meskipun pada kenyataannya belum ada layar televisi yang mampu mencapai angka tersebut.
2. Golor Gamut & Bit Depth
Color gamut adalah jangkauan warna yang dapat direproduksi oleh sebuah layar. Format SDR biasanya hanya bisa menggunakan gamut Rec. 709/sRGB saja. Sedangkan format HDR biasanya sudah menggunakan wide color gamut gamut (Rec. 2020/Rec. 2100/DCI-P3).
Bingung dengan istilah tersebut? Oke, kita gunakan istilah Bit Depth saja yang lebih mudah dipahami. Secara sederhana, bit depth mengacu kepada berapa banyak warna yang bisa dilihat atau ditampilkan dalam sebuah gambar.
Perbedaan 8-bit dan 10-bit
Format SDR itu hanya mampu menampilkan kedalaman warna hingga 8-bit saja, alias 16,7 juta warna. Sedangkan format HDR biasanya sudah mampu menampilkan 10-bit alias 1,07 milyar warna. Bahkan, Dolby Vision mampu menghasilkan 12-bit alias 68 milyar warna. Banyak sekali bukan?
Sebenarnya masih ada komponen lainnya yang terlibat dalam proses HDR ini. Namun untuk memudahkan pemahaman, di artikel ini kita hanya akan berfokus pada dua komponen tersebut, yaitu luminance dan color bit depth saja.
Jenis-Jenis HDR pada Televisi
Saat ini terdapat banyak format HDR yang digunakan untuk televisi. Akan tetapi hanya ada empat format yang dominan dan paling banyak digunakan yaitu HDR10, HDR10+, Dolby Vision, dan HLG. mari kita bahas satu persatu.
1. HDR10
HDR10 merupakan format HDR yang paling umum digunakan di industri televisi. Jika sebuah televisi mendukung HDR, maka dapat dipastikan televisi tersebut juga mendukung HDR10. Dalam HDR10, ada beberapa fitur kunci yang membedakannya dari tampilan standar (SDR) seperti:
- Luminance
Secara teknis, format HDR10 mampu menampilkan tingkat kecerahan hingga maksimum 10.000 nits. Namun pada kenyataannya, konten dengan format HDR10 ini biasanya hanya menggunakan kecerahan maksimum hingga 1.000 sampai 4.000 nits saja.
- Color Bit depth
Angka '10' di HDR10 sebenarnya merujuk kepada bit depth, atau kedalaman warna yang dapat ditampilkan oleh gambar atau video yang menggunakan formatnya. Ya, HDR10 menggunakan kedalaman 10-bit per channel, yang dapat menampilkan hingga 1,07 miliar warna.
- Metadata statis
Ini adalah salah satu aspek yang akan membedakan HDR10 dengan format HDR lainnya. HDR10 hanya menggunakan metadata statis, yang berarti seluruh durasi video akan diproses dengan pengaturan HDR yang sama.
Sebagai contoh, jika sebuah film memiliki pengaturan kecerahan 20 sampai 500 nits, maka pengaturan itu akan diterapkan dari awal sampai akhir film. Hal ini tentunya kurang begitu maksimal apabila ada adegan yang membutuhkan kecerahan lebih tinggi atau lebih rendah dari angka tersebut.
Nah, kekurangan inilah yang kemudian akan diperbaiki oleh format HDR yang lainnya yaitu HDR10+ dan Dolby Vision. Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai teknologi HDR10 ini, silakan baca ulasan lengkapnya pada artikel berikut ini:
2. HDR10+
Teknologi HDR10+ merupakan evolusi dari HDR10 yang dikembangkan oleh Samsung bekerja sama dengan Panasonic dan 20th Century Fox. HDR10+ dirancang untuk meningkatkan kualitas tampilan gambar yang lebih baik dari HDR10.
Saat ini, format HDR10+ paling banyak digunakan oleh televisi buatan Samsung. Layanan streaming seperti Amazon Prime juga sudah mulai menambahkan film-film yang mendukung teknologi HDR10+ ini. Berikut adalah beberapa fitur utama dari HDR10+:
- Metadata dinamis
Berbeda dengan HDR10 yang menggunakan metadata statis, HDR10+ sudah menggunakan metadata dinamis. Hal tersebut memungkinkan pengaturan kecerahan, warna, dan lainnya disesuaikan secara real-time sepanjang konten video.
Dengan metadata dinamis, setiap adegan atau bahkan setiap frame dapat dioptimalkan secara individual, sehingga menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik dan lebih akurat.
- Color bit depth
HDR10+ bisa menampilkan kedalaman warna hingga 10-bit per channel atau sekitar 1,07 miliar warna. Kedalaman warnanya ini sama seperti yang didukung oleh format HDR10.
- Luminance
HDR10+ mendukung peak brightness atau kecerahan maksimum hingga mencapai 10.000 nits. Meskipun begitu, kebanyakan konten HDR10+ hanya menggunakan kecerahan hingga 4.000 nits saja. Namun kecerahannya ini biasanya masih lebih tinggi dibanding rata-rata konten dengan format HDR10.
- Lisensi
HDR10+ saat ini menjadi pesaing utama dari Dolby Vision, yang juga menggunakan metadata dinamis. Namun, Dolby Vision memerlukan lisensi, sementara HDR10+ adalah teknologi terbuka yang tidak memerlukan biaya lisensi.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan dari HDR10+ ini, silakan simak ulasan lengkapnya di artikel berikut ini:
3. Dolby Vision
Dolby Vision adalah standar HDR yang dikembangkan oleh Dolby Laboratories. Dolby Vision dirancang untuk meningkatkan kualitas tampilan gambar dengan rentang kontras dan warna yang lebih luas, sehingga menghasilkan gambar yang lebih realistis.
Dolby Vision merupakan salah satu standar HDR terdepan di industri televisi dan menjadi pesaing utama dari HDR10+ yang juga menggunakan metadata dinamis. Namun, Dolby Vision menawarkan beberapa keunggulan, salah satunya adalah bit depth yang lebih tinggi.
Film dan konten video yang mendukung Dolby Vision juga lebih banyak dibandingkan dengan HDR10+. Saat ini, beberapa aplikasi steaming populer juga sudah mendukung Dolby Vision untuk konten-kontennya seperti Netflix, Disney+, hingga Amazon Prime.
Berikut adalah beberapa fitur utama yang membedakan Dolby Vision dari standar HDR lainnya seperti HDR10 dan HDR10+:
- Metadata dinamis
Sama seperti HDR10+, Dolby Vision juga menggunakan metadata dinamis, yang memungkinkan pengaturan kecerahan dan warna gambar disesuaikan secara real-time sepanjang video berjalan. Hal ini akan menghasilkan kualitas tampilan yang lebih baik dan lebih akurat dibandingkan dengan HDR10.
- Color bit depth
Dolby Vision mendukung bit depth hingga 12-bit per channel, yang memungkinkan layar untuk menampilkan hingga 68,7 miliar warna. Hal ini memberikan peningkatan signifikan dalam gradasi warna dan detail dibandingkan dengan HDR10 dan HDR10+ yang menggunakan 10-bit per channel.
- Luminance
Dolby Vision mendukung kecerahan maksimum hingga 10.000 nits, sama seperti HDR10 dan HDR10+. Akan tetapi, Dolby Vision mengharuskan perangkat televisi untuk memiliki minimal kecerahan maksimum sebesar 1.000 nits..
- Lisensi
Dolby Vision adalah teknologi HDR yang dilisensikan, yang berarti produsen perangkat dan penyedia konten harus membayar biaya lisensi untuk menggunakannya. Meskipun demikian, tetap banyak produsen televisi dan penyedia konten streaming yang menyediakan konten dengan format ini.
Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai teknologi Dolby Vision ini, silakan baca ulasan lengkapnya di artikel ini:
4. HLG
HLG (Hybrid Log-Gamma) adalah standar HDR yang dikembangkan bersama oleh BBC dan NHK, stasiun televisi dari Inggris dan Jepang. HLG diciptakan untuk menghasilkan kualitas gambar HDR pada siaran televisi.
Sama seperti HDR10, biasanya televisi yang mendukung HDR akan mendukung HLG juga. Dengan kata lain, HLG ini adalah teknologi HDR paling standar untuk siaran televisi. Berikut adalah beberapa fitur kunci yang dimiliki oleh HLG:
- Color bit depth
Seperti HDR10, HLG juga menggunakan kedalaman 10-bit per channel yang memungkinkan televisi untuk menampilkan hingga 1,07 miliar warna.
- Backward compatibility
Konsep utama di balik HLG adalah kemampuannya untuk kompatibel baik dengan layar SDR maupun layar HDR. Artinya, siaran TV atau streaming yang menggunakan HLG dapat ditonton di hampir semua jenis layar, baik itu layar lama yang hanya mendukung SDR, maupun layar baru yang mendukung HDR.
Dengan demikian, HLG bisa memberikan kualitas gambar HDR yang bagus di layar yang mendukung HDR, dan tetap bisa ditampilkan dengan baik di layar SDR, meskipun tentu saja tidak sebagus di layar HDR.
- Tidak memerlukan metadata
Berbeda dengan HDR10 yang menggunakan metadata untuk mengoptimalkan tampilan gambar, HLG menggabungkan informasi HDR dan SDR dalam satu sinyal. Hal ini memudahkan proses siaran dan mengurangi kompleksitas dalam rantai produksi.
- Dukungan untuk siaran langsung
HLG juga bisa digunakan untuk siaran langsung, seperti acara olahraga atau konser, karena tidak memerlukan metadata yang perlu dibuat dan disinkronkan dengan konten video secara real-time.
Format HDR Lainnya
Selain keempat format di atas, sebenarnya masih ada format HDR lainnya yang digunakan oleh beberapa merk televisi seperti IMAX Enhanced dan Advanced HDR by Technicolor. Namun kedua format tersebut kurang begitu populer sehingga saya tidak membahasnya di sini.
Selain itu ada juga produsen televisi yang mengganti istilah format HDR di atas dengan istilah marketing mereka sendiri. Sebagai contoh, LG memiliki istilah HDR Pro atau HDR10 Pro ketika memasarkan televisi mereka, padahal kedua istilah tersebut hanyalah untuk mengganti istilah HDR10.
Jenis HDR Mana yang Harus Dipilih?
Dari berbagai jenis teknologi HDR yang ada saat ini, lantas perangkat televisi dengan format HDR mana yang harus kita pilih?
Pertama-tama, kita singkirkan terlebih dahulu format HDR10 dan HLG dari pertimbangan kita. Pasalnya kedua format tersebut sudah didukung oleh semua televisi yang mendukung HDR. Jadi selama televisi yang akan kita beli mendukung HDR, kemungkinan besar mendukung HDR10 dan HLG juga.
Oleh karena itu, jika kita memiliki dana yang terbatas, maka televisi dengan teknologi HDR10 tersebut adalah pilihan yang tepat. Meskipun tidak sebaik HDR10+ atau Dolby Vision, namun kualitas gambarnya sudah lebih baik dibandingkan dengan televisi yang tidak mendukung HDR.
Nah jika kita memiliki dana lebih, maka yang menjadi pertimbangan kita adalah selanjutnya adalah memilih televisi yang mendukung HDR10+ atau Dolby Vision. Keduanya memiliki fitur yang lebih baik dibandingkan dengan HDR10.
Saya sendiri lebih condong untuk memilih Dolby Vision karena konten video yang tersedia jauh lebih banyak dibandingkan dengan HDR10+. Selain itu, kita juga memiliki banyak pilihan merk televisi yang sudah mendukung Dolby Vision ini.
Namun apabila kita lebih suka televisi buatan Samsung, maka secara otomatis kita hanya akan mendapatkan pilihan HDR10+. Hal tersebut harusnya tidak menjadi masalah jika kita memang suka dengan ekosistem Samsung. Toh HDR10+ juga kualitasnya tidak jauh berbeda dengan Dolby Vision.